Timika, Torangbisa.com – Pemerintah Distrik Wania dan Pemerintah Kampung Nawaripi menyelenggarakan kerja bakti di lingkungan SMAN I Timika.
Kerja bakti ini dilakukan atas laporan warga di RT 5, RT 6, RT 7 bahwa mereka terendam banjir pada saat hujan lebat. Banjir itu datang dari dalam lingkungan SMAN I Timika.
Kepala Distrik Wania Merlyn Temorubun, SSTP dalam rapat bersama aparat distrik, kepala kampung Nawaripi dan para kepala dusun menuturkan kerja bakti Jumat besok pagi dengan harapan air yang tertampung dalam lingkungan sekolah bisa dibuang kedepan jalan.
Hasil tinjauan tim Gercet Distrik Wania bahwa ada tumpukan material dan bangunan dari kayu yang dibangun diatas got. Bangunan dan tumpukan material yang menghalangi jalan air harus dibongkar agar air bisa jalan lancar.
” Saya terima laporan ada tiga kelompok dalam satu hari. Laporan itu sama bahwa air dari dalam sekolah yang tumpah keluar menggenangi pemukiman warga. Bahkan ada orangtua yang rela tidak tidur karena harus kasih keluar air. Dengan adanya laporan warga ini kami petugas distrik turun tengah malam menemui dan mendengar keluhan warga ini. Sekolah juga mengeluhkan hal yang sama halaman sekolah dan ruang kelas terendam air setelah pembangunan penambahan ruang kelas ini,” kata Merlyn.
Kepala Kampung Nawaripi, Norman Ditubun mengatakan, sebetulnya disekitar SMAN I dan warga sekitarnya sudah ada pekerjaan penggalian drainase tapi warga tuntut ganti rugi dan meminta kepala dusun tutup lagi material yang digali.
Menurut kepala kampung, pihaknya tidak ada alokasi dana untuk ganti rugi pekarangan warga yang diambil untuk pembuatan drainase.
Namun hal ini sudah menjadi masalah dan keluhan warga maka disarankan SMAN I menggali drainase dalam pagar supaya air bisa mengalir ke drainase depan jalan umum. Intinya kerja bakti besok mau meminimalisir keluhan warga sehubungan dengan air tumpahan dari dalam SMAN I sehingga air dapat mengalir ke drainase utama di depan jalan umum dan tidak lagi menggenangi pemukiman warga.
Tim Gerak Cepat (Gercet) Distrik Wania mengatakan setelah tim turun ternyata air tertahan serta tidak mengalir karena ada tumpukan material yang dibuang melalui saluran got dan ada bangunan darurat yang dibangun diatas got air.
” ini yang membuat air tidak mengalir baik dan harus dibersihkan dan dibongkar supaya air bisa jalan, ” kata Tim Gercet.
Dengan kebijakan Ibu Kepala Distrik Kegiatan Clean Friday nanti saya satu solusi untuk mengantisipasi tumpahan air ke rumah-rumah warga. (red)














