Timika, Torangbisa.com – Kerukunan Keluarga A3 (Ayamaru, Aitinyo, Aifat) Kabupaten Mimika menggelar ibadah syukur memperingati 74 tahun peristiwa Theofani yang terjadi pada 21 Oktober 1951 di Kampung Kayahai atau Kampung Kambuaya.
Ibadah syukur ini dilaksanakan di Gereja Pekabaran Injil Jalan Suci, Jemaat Bethania SP2, Selasa (21/10/2025).

Peringatan HUT Theofani ke-74 ini dihadiri oleh Uskup Keuskupan Timika Mgr. Bernardus Bofitwos Baru, OSA, Penasehat KKA3 Dr. Willem Naa, Ketua KKA3 Pithein Jitmau, Wakil Ketua I Mathius Way, Tokoh Kamoro Gregorius Okoare, tokoh-tokoh masyarakat A3, serta seluruh warga A3 di Kabupaten Mimika.
HUT Theofani kali ini mengusung tema: “Melalui Theofani kita membangun persaudaraan dan kekeluargaan orang A3 di Kabupaten Mimika.” Tema ini sejalan dengan pesan Uskup Mgr. Bernardus Bofitwos Baru, OSA, yang diambil dari pembacaan Injil Markus 9:2-13 tentang Yesus yang dimuliakan di atas gunung.

Dalam pesan tersebut, Uskup mengingatkan masyarakat A3 di Kabupaten Mimika agar senantiasa hidup dalam kebersamaan, persatuan, dan kerukunan. Tidak boleh ada perbedaan antara orang Ayamaru, Aitinyo, dan Aifat, karena semua satu dalam kasih dan persaudaraan.
Sejarah mencatat, setelah terang Injil datang, Tuhan mengutus Pendeta Ruben Rumbiak ke wilayah Maybrat pada 21 Oktober 1951. Beliau menerima hikmat dan petunjuk dari Tuhan yang kemudian disampaikan kepada para pemuda A3, bahwa generasi muda A3 10, 15, 25, maupun 30 tahun akan menjadi generasi kebangkitan di Tanah Guinea (Papua sekarang).

Usai ibadah, Ketua Kerukunan Keluarga A3 Kabupaten Mimika, Pithein Jitmau, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas kasih dan kemurahan Tuhan sehingga peringatan HUT Theofani ke-74 dapat berjalan dengan baik dan penuh sukacita.
Menurutnya, firman Tuhan yang disampaikan oleh Uskup Timika sangat relevan dengan budaya dan kehidupan leluhur masyarakat A3, yang sejak dahulu hidup dalam kebersamaan dan tidak membeda-bedakan satu sama lain.

“Di tempat asal kami, gereja tertua baik Protestan maupun Katolik hidup berdampingan tanpa perbedaan. Sejak zaman leluhur hingga sekarang, kami hidup dalam kebersamaan. Nilai itu sudah diwariskan turun-temurun,” ujar Pithein Jitmau.
Ia menjelaskan, momen Theofani bagi masyarakat A3 memiliki makna yang dalam seperti kisah Tuhan memilih Abraham dan menempatkannya di tanah perjanjian. Begitu pula Tuhan memilih dan mengutus Ruben Rumbiak kepada suku A3 sebagai tanda kasih dan perjanjian-Nya.

Sebelum peristiwa Theofani, para penginjil sudah terlebih dahulu membawa Injil ke tanah A3 pada tahun 1937. Kemudian pada tahun 1951, Tuhan kembali mengutus Ruben Rumbiak untuk menyampaikan perjanjian-Nya kepada suku Ayamaru, Aitinyo, dan Aifat bahwa generasi muda mereka akan menjadi manusia pembangun di Tanah Papua.
“Bertolak dari perjanjian itu, berkat Tuhan akan terus turun-temurun menyertai bangsa A3. Karena itu, kami menekankan agar generasi muda tidak pasif, tetapi memahami dan menghidupi perjanjian Tuhan tersebut di mana pun mereka berada,” lanjutnya.

Ia juga mengingatkan kepada seluruh masyarakat A3 untuk menjaga persatuan dan kebersamaan sangatlah penting, sebagaimana yang telah diwariskan para leluhur.
“Hidup mereka dulu rukun, tidak saling menjauh atau bermusuhan. Dan hasilnya, kini salah satu putra terbaik A3 bahkan menjadi uskup di Keuskupan Timika,” katanya.
Pithein menambahkan, peristiwa Theofani menjadi tanda nyata bahwa Tuhan menyatakan kasih dan perjanjian iman kepada suku A

“Harapan saya, Tuhan terus memberkati suku bangsa kita, jadi baik yang bekerja di pemerintahan, perusahaan, maupun yang berusaha secara mandiri. Kiranya kita semua dapat menjalankan empat perintah Tuhan yang penuh berkat: menjaga persatuan, hidup rendah hati, saling mengasihi, dan menghormati sesama,” tutupnya.
Ibadah peringatan Theofani ini juga dirangkaikan dengan pemotongan kue ulang tahun yang diikuti oleh para tokoh-tokoh A3 Kabupaten Mimika, dilanjutkan dengan penyerahan hadiah kepada tim yang keluar sebagai juara futsal 1-4 putra dan putri.

Berikut daftar Tim pemenang turnamen futsal Theofani cup II 2025 kategori putri
1. Juara 1 Kurano B mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp 10 juta
2. Juara 2 tim Kurano A mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp 7 juta
3. Juara 3 tim NTD mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp 5 juta dan
4. Juara 4 tim Menkarfi mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp 3 juta.

Kategori putra
1. Yumassesss juara 1 mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp 10 juta
2. Juara 2 tim Kusme AMM mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp 7 juta
3. Juara 3 tim Aitinyo Raya A mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp 5 juta
4. Juara 4 tim ACKF mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp 3 juta.

Pemain terbaik :
1. Johan Talapesy (Aitinyo Raya A) mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp 1 juta
2. Violin Saflembolo (Menkarfi) mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp 1 juta
Top score:
1. Ella Pigomi (Kurano B) mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp 1 juta
2. Rivaldo (Kusme A) mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp 1 juta.

















