Timika, Torangbisa.com – Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Mimika, Mathius Uwe Yanengga, memberikan apresiasi kepada Dinas Koperasi UMKM yang bekerjasama dengan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Timika dalam memberikan pelatihan dan pembinaan keterampilan kepada warga binaan.
Menurut Mathius, kerja sama ini merupakan langkah yang baik yang harus didukung. Ia menilai, pembinaan keterampilan seperti pembuatan kerajinan tangan tidak hanya mengisi waktu luang warga binaan, tetapi juga menjadi bekal penting saat mereka kembali ke masyarakat.
“Fakta di lapangan, banyak warga binaan yang tidak punya kesibukan. Justru di lapas mereka bisa lebih fokus belajar membuat kerajinan tangan. Ini sangat baik dan harus terus dikembangkan,” ujar Mathius kepada Torangbisa.com di Timika, Senin (15/9/2025).
Ia menambahkan, hasil karya warga binaan bisa dipasarkan melalui Dinas Koperasi, sehingga memberi nilai ekonomi dan motivasi tersendiri bagi para narapidana, serta membuka sentra-sentra UMKM.
“Kalau mereka punya kesibukan dan tahu hasil karyanya bisa dijual, tentu niat-niat buruk bisa hilang. Mereka jadi lebih positif dan termotivasi,” jelasnya.
Lebih jauh, Mathius berharap, kerja sama ini dapat menjadi jembatan bagi warga binaan untuk memulai usaha mandiri. Dengan begitu, mereka tidak hanya kembali ke masyarakat dengan tangan kosong, tetapi membawa keterampilan yang berguna untuk kehidupan yang lebih baik.
“Harapan saya, setelah mereka keluar dari lapas, mereka bisa membuka usaha sendiri dengan keterampilan yang sudah mereka pelajari. Ini bisa membantu perekonomian mereka dan juga mengurangi angka residivis,” tutupnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kabupaten Mimika, Samuel Yogi akan bekerjasama dengan Lapas Kelas 2B Mimika untuk Pemberdayaan Warga Binaan.
Dalam pertemuan perdana yang dilakukan dengan pihak Lembaga Pemasyarakatan (Lapas), Yogi menekankan pentingnya kolaborasi dalam pemberdayaan produk UMKM di Lapas. Ini merupakan langkah awal yang strategis untuk memperkuat kesepakatan dan koordinasi antara pemerintah dan Lapas.
“Kita berharap melalui kerjasama ini, dapat terbangun sentra-sentra UMKM yang mengedepankan produk dari warga binaan,” ujar Samuel Yogi.
Yogi menjelaskan, bahwa pemerintah akan memberikan dukungan dalam bentuk pelatihan, permodalan, dan fasilitas pembangunan sentra UMKM di Lapas. Meski di Lapas sudah terdapat koperasi, kontribusi terhadap pemberdayaan warga binaan akan tetapi selama ini belum berjalan optimal.
“Ke depan, kami berkomitmen untuk mengikutsertakan produk-produk UMKM dari warga binaan dalam berbagai festival dan pameran. Ini adalah bagian dari upaya kami untuk memberdayakan mereka agar dapat mandiri,” tambahnya.
















