Timika, Torangbisa.com – Badan Pusat Statistik (BPS) melalui Mitra Statistik menggelar survei angkatan kerja di Kampung Nawaripi, Distrik Wania, pada Rabu (3/9/2025).
Pendataan kali ini mengambil sampel di RT 11, yang mayoritas warganya berprofesi sebagai pendulang emas tradisional dan sebagian lainnya bekerja sebagai tukang serta profesi informal lainnya.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program rutin BPS dalam memotret kondisi ketenagakerjaan di berbagai wilayah, termasuk kampung-kampung terpencil.
“Kami hanya sebagai mitra BPS dan bertugas melaksanakan survei di lapangan,” ujar Sela Dumatubun, Mitra Statistik yang bertugas sebagai surveilen dalam survei tersebut.
Sela menjelaskan, hasil survei ini akan dikompilasi dan diserahkan kepada BPS, yang kemudian akan menyampaikan data tersebut ke pemerintah pusat sebagai bahan pertimbangan dalam merumuskan kebijakan ketenagakerjaan dan pembangunan daerah.
“Pengguna data adalah BPS pusat. Tugas kami hanya mendata sesuai instruksi,” tambahnya.
Saat ditanya mengapa survei hanya dilakukan pada angkatan kerja dan tidak mencakup seluruh penduduk, Sela menjelaskan bahwa survei ini bersifat tematik dan terbatas sesuai kebutuhan data tertentu dari BPS.
“Kalau survei penduduk secara keseluruhan itu dilakukan BPS secara nasional setiap beberapa tahun sekali. Survei kali ini fokus pada angkatan kerja, makanya hanya RT 11 yang dijadikan sampel,” ujarnya.
Dari hasil sementara, diketahui sebagian besar warga RT 11 menggantungkan hidup sebagai pendulang emas. Profesi ini menjadi pilihan utama karena kondisi geografis dan sumber daya alam di sekitar Nawaripi yang mendukung kegiatan tersebut.