Timika, Torangbisa.com – Pemerintah Kabupaten Mimika bersama PT Freeport Indonesia (PTFI) menggelar peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia pada Kamis (5/6) dengan serangkaian kegiatan edukatif dan aksi nyata bertema “Beat Plastic Pollution” serta sub tema “Ending Plastic Pollution”. Kegiatan dipusatkan di pelataran Graha Eme Neme Yauware dan dihadiri oleh jajaran pemerintah, management PTFI, serta komunitas masyarakat.
Peringatan ini diawali dengan lomba SpoGomi, sebuah kegiatan yang memadukan olahraga jalan santai dengan aksi bersih-bersih lingkungan. Peserta yang terdiri dari perwakilan kampung dan komunitas terbagi dalam tim dan menyusuri rute sambil memungut sampah, terutama sampah plastik.
Usai SpoGomi, kegiatan dilanjutkan dengan apel pagi yang dipimpin oleh Wakil Bupati Mimika Emanuel Kemong yang diikuti jajaran Pemkab, manajemen PTFI, dan perwakilan masyarakat.
Dalam sambutannya, Emanuel menegaskan komitmen pemerintah untuk menjadikan Mimika sebagai daerah yang bersih, sehat, dan bebas dari sampah.
“Permasalahan sampah menjadi salah satu program prioritas dalam 100 hari kerja kami. Mari jadikan peringatan Hari Lingkungan Hidup ini sebagai momentum untuk mengubah gaya hidup menjadi lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan,” ujar Emanuel.
Ia juga menghimbau masyarakat untuk mulai mengurangi penggunaan plastik di rumah tangga, kantor, dan tempat usaha, serta beralih ke kemasan yang mudah terurai secara alami.
Sementara itu, Direktur & EVP Sustainable Development PTFI, Claus Wamafma, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam membangun masa depan yang lebih hijau. Ia menegaskan bahwa PTFI akan terus mendukung upaya Pemkab Mimika dalam pengelolaan isu lingkungan.
“Kami percaya, praktik-praktik yang diterapkan di PTFI dapat menjadi rujukan untuk mendorong inovasi dan kolaborasi yang lebih luas di Kabupaten Mimika,” kata Claus.
Sebagai bentuk dukungan konkret, PTFI menyerahkan bantuan 50 unit tempat sampah dari drum bekas untuk para penjual pinang. Selain itu, Pemkab Mimika juga menyalurkan 13 unit motor gerobak sampah ke 13 kelurahan untuk memperkuat sistem pengelolaan sampah di tingkat lokal.
Peringatan ini menjadi bukti bahwa sinergi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat adalah kunci untuk menghadapi tantangan lingkungan, khususnya dalam memerangi polusi plastik yang kian mendesak.
