Sosial

Asosiasi Peternak Ayam Broiler Mimika Gelar Musda Perdana, Akselerasi Menuju Kemandirian dan Daya Saing Lokal

×

Asosiasi Peternak Ayam Broiler Mimika Gelar Musda Perdana, Akselerasi Menuju Kemandirian dan Daya Saing Lokal

Sebarkan artikel ini
Foto Bersama Staf Ahli Bupati, Kepala Disnakkeswan, Forkopimda, Ketua YPMAK dan Ketua APABL. (Doc/Foto: Torangbisa.com/Umar).

Timika, Torangbisa.com – Asosiasi Peternak Ayam Broiler Lokal Timika Orang Asli Papua dan Nusantara (APABL-OAPN) menggelar Musyawarah Daerah (Musda) pertama pada Selasa, (20/52025).

Kegiatan yang berlangsung di Ballroom Hotel Cartenz ini menjadi momentum penting bagi para peternak ayam broiler di Kabupaten Mimika untuk memperkuat kolaborasi dan mengembangkan sektor peternakan unggas secara berkelanjutan.

Ads
Iklan ini dibuat oleh admin torangbisa

Musda resmi dibuka oleh Staf Ahli Bupati Mimika Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Inosensius Yoga Pribadi, mewakili Bupati Mimika, Johannes Rettob.

Turut hadir Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Mimika, drh. Sabelina Fitriani, serta Ketua YPMAK, Dr. Leonardus Tumuka.

Dalam sambutannya, Yoga Pribadi memberikan apresiasi atas inisiatif pembentukan asosiasi tersebut yang dinilainya sebagai langkah strategis dalam memperkuat posisi peternak lokal, terutama Orang Asli Papua (OAP) dan peternak dari berbagai Nusantara.

“APABL-OAPN diharapkan menjadi motor penggerak bagi kemajuan sektor peternakan rakyat yang solid, inovatif, dan memiliki daya saing tinggi,” ungkapnya.

Ia juga menekankan pentingnya peningkatan kualitas dan kuantitas produksi ayam broiler lokal agar mampu bersaing di pasar bebas, serta mendorong agar peternak lokal tidak hanya menjadi penonton, tetapi pelaku utama di pasar unggas yang semakin kompetitif.

“Pemerintah Kabupaten Mimika berkomitmen mendukung melalui pelatihan, regulasi, akses permodalan, hingga infrastruktur. Tapi, kuncinya ada pada kerja keras, solidaritas, dan inovasi para peternak,” tegas Yoga.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, drh. Sabelina Fitriani, turut memberikan apresiasi atas terselenggaranya Musda pertama APABL Timika.

Ia mendorong sektor lainnya agar mengikuti jejak asosiasi peternak dalam membangun organisasi yang mandiri.

“Peternak itu hebat, petani itu hebat, nelayan juga hebat karena dari merekalah kita bisa makan. Tanpa mereka, kita tidak bisa hidup,” ucapnya dengan penuh semangat.

Sabelina juga menyoroti capaian asosiasi yang mampu memasok hingga 26 ton daging ayam per bulan ke PT Pangansari, serta menyatakan kebanggaannya karena sekitar 30 persen anggotanya merupakan peternak asli Papua yang telah mandiri.

Ia menambahkan, peluang usaha peternakan kini terbuka luas, tidak hanya mengandalkan momen-momen tertentu. Selain itu, ia juga menegaskan bahwa pihaknya akan berupaya untuk meningkatkan sarana prasarana pendukung demi memenuhi kebutuhan peningkatan peternakan lokal.

Ketua APABL Timika, Samuel George Awom, menyampaikan bahwa meskipun produksi ayam broiler terus meningkat, fasilitas pendukung seperti Rumah Potong Hewan (RPH) masih belum memadai.

“RPH kita hanya sanggup memotong 2.000 ekor per hari, sementara kapasitas produksi sudah jauh melebihi angka itu,” jelas Samuel.

Ia berharap adanya peningkatan kapasitas pemotongan hingga di atas 10.000 ekor per hari serta pembangunan cold storage agar peternak tidak lagi kewalahan menyimpan hasil produksi.

Musda pertama ini menjadi tonggak awal penguatan asosiasi peternak di Mimika, sekaligus menjadi wadah untuk menyusun strategi bersama dalam menjawab tantangan industri peternakan lokal ke depan.