Timika, Torangbisa.com – Gedung Eme Neme Yauware, ikon kebanggaan masyarakat Mimika, menjadi saksi hangatnya kebersamaan dalam Acara Tatap Muka dan Jamuan Kasih Kerukunan Keluarga Ayamaru, Aitinyo, dan Aifat (A3) Kabupaten Mimika bersama Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu, S.Sos., dan Bupati Maybrat, Karel Murafer, S.H., M.A., pada Rabu malam (14/5/2025).
Acara ini digelar sebagai bentuk penguatan solidaritas dan mempererat tali persaudaraan antar masyarakat asal wilayah Maybrat yang kini menetap di Mimika. Bertajuk “Nehaf Sau, Srau Sau, Bonot Sau” yang berarti Satu Hati, Satu Tujuan, Satu Keluarga. Kegiatan Ini menjadi momen penting untuk pertemuan lintas generasi sekaligus menjadi ruang konsolidasi.
Dalam sambutannya, Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu, S.Sos., menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai persatuan dan kekeluargaan. Ia mengajak seluruh warga A3 yang ada di Mimika untuk berkontribusi nyata dalam pembangunan, baik di tanah rantau maupun di kampung halaman.
“Dimanapun kita berada, kita harus tetap menjadi terang dan garam – membawa damai, membangun komunitas, dan menjunjung tinggi jati diri sebagai anak A3. Jangan pernah kehilangan identitas, karena dari situlah kita mampu membawa dampak baik,” ujarnya disambut tepuk tangan meriah.
Gubernur Elisa juga menambahkan, “Saya melihat semangat yang luar biasa dari masyarakat A3 di Mimika. Ini menjadi teladan bagi daerah lain tentang bagaimana perantau bisa bersatu, saling menopang, dan berkontribusi positif di tengah masyarakat.”
Selain itu, Tokoh sentral A3, Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, M.B.A., turut memberikan arahan dan apresiasinya. Ia mengingatkan kembali tentang pentingnya hidup sesuai dengan empat standar kehidupan masyarakat A3 yang dikenal sejak tahun 1951 melalui peristiwa teofani.
“Empat standar itu adalah menjaga kesatuan, kerendahan hati, penghormatan terhadap sesama, dan kasih. Siapapun orang A3 yang tidak hidup dalam standar ini, maka tidak akan berhasil dalam hidup,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa tingkat persatuan masyarakat A3 di Mimika sangat baik dan patut dicontoh.
“Ini yang saya sebut ‘the real A3’. Kabupaten lain belum menunjukkan ini, tetapi Mimika sudah membuktikan,” tambahnya dengan penuh bangga.
Prof. Kambuaya juga menekankan pentingnya menjaga kerukunan internal demi kemajuan bersama.
“Tetap jaga ikatan ini, satu hati, satu pikiran, dan satu komitmen, terlebih untuk mendukung penuh Uskup kita yang menjadi gembala di sini,” pesannya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Mimika, Petrus Yumte, yang juga merupakan tokoh A3, menyampaikan rasa terima kasih mewakili seluruh keluarga besar A3 di Mimika.
“Saya mengucapkan terima kasih atas kehadiran Bapak Gubernur dan Bupati Maybrat beserta rombongan. Kehadiran ini menunjukkan bahwa kebersamaan dan perhatian pemerintah sangat nyata. Kami sangat senang bisa berkumpul, menghangatkan bumi Mimika bersama-sama,” ungkapnya.
Acara yang berlangsung penuh keakraban ini ditutup dengan doa bersama dan jamuan kasih. Momen ini menjadi bukti bahwa di tanah perantauan pun, nilai-nilai budaya dan kekeluargaan tetap hidup dan memberikan energi positif untuk membangun daerah dengan hati yang satu.