Timika, (TORANGBISA) — Komisi pemilihan Umum (KPU) Provinsi Papua Tengah menggandeng seluruh Insan Pers untuk ikut mensosialisasikan tahapan pilkada yang sementara berlangsung baik pemilihan Gubernur/Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati di Delapan Kabupaten.
Sosialisasi yang di hadiri tiga Komisioner KPU Papua Tengah dilaksanakan di sebuah hotel Timika, Sabtu, (13/7/2024).
Pada kesempatan itu, para Komisioner KPU menyampaikan hal terkait tahapan pemilu Khususnya di Papua Tengah. Beberapa diantaranya terkait Daftar Pemilih Tetap (DPT), proses rekrutmen penyelenggara, hambatan yang dihadapi dan penggunaan sistem noken di beberapa wilayah.
Ketua KPU Provinsi Papua Tengah Jennifer Darling Tabuni mengatakan untuk DPT terakhir pada pilpres adalah sebanyak 1.12884. Sedangkan Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilihan (DP4) sebanyak 11076067, sehingga selisihnya adalah 5277.
Dikatakan Jennifer terjadi penurunan jumlah DPT di Pilpres dan Pilkada dengan sebaran Kabupaten Paniai sebagai penyumbang terbesar yakni empat puluh ribu.
Selain itu, tahapan pencocokan dan penelitian (coklit) sedang berlangsung sehingga pihaknya belum mendapatkan data pasti terkait besaran DPT untuk Pilkada 2024, ” ungkap Jennifer.
” Terdapat TPS Khusus di beberapa tempat yakni, di Kabupaten Mimika terdapat tiga (dua terdapat di lapas, satu TPS khusus di wilayah Porsite PTFI). Sedangkan di Kabupaten Nabire terdapat satu TPS Khusus di lapas, ” papar Jennifer.
Disis lain, terkait permasalahan pemilihan sistem noken yang dilakukan di luar zona sistem noken akan dievaluasi dan dilakukan sosialisasi masif terhadap panitia pemilu di tingkat PPD, PPS dan KPPS sehingga prosedur yang akan dijalankan sesuai dengan aturan yang telah disahkan, ” ungkapnya.
Selaku Ketua KPU, Jennifer menyampaikan harapannya agar sosialisasi dilakukan secara masif di delapan Kabupaten dan khusus untuk sistem noken akan diadakan sosialisasi melalui acara bakarbatu agar segala tahapan serta prosedur dapat dijalankan dengan baik sebelum tim dari masing-masing calon bergerilya, menurutnya hal ini dapat meminimalisir konflik di akar rumput ketika pilkada nanti, ” jelasnya.
Terakhir Jennifer meminta kepada semua elemen secara khusus kepada insan media agar dapat berkolaborasi dengan pihaknya demi menyukseskan pilkada tahun 2024 dengan lancar tanpa ada hambatan apapun.
Pada kesempatan yang sama Octavianus Takimai menerangkan bahwa pemilih sendiri, yang akan diakomodir adalah yang mempunyai KTP baik yang sudah terdaftar dalam DPT maupun belum terdaftar dalam DPT (Pemilih Khusus), untuk Pemilih Khusus dapat diakomodir diatas jam 12 dan selagi surat suara masih tersedia, jika surat suara habis maka akan diarahkan ke TPS terdekat lainnya. Sedangkan untuk undangan akan divalidasi dengan KTP sehingga pemilih hanya menggunakan suaranya sebanyak 1 kali.
” Merujuk pada persentase partisipasi pemilih di tahun 2019 sebesar (99,95%), pihaknya akan mengupayakan agar partisipasi pemilih meningkat di tahun 2024 ini, ” ujar Takimai.
Octavianus menambahkan bahwa fungsi undangan akan digantikan dengan surat pemberitahuan, sehingga pemilih hanya membawa KTP untuk divalidasi. Hal ini akan merubah persepsi terkait undangan sebagai nilai tukar oleh oknum-oknum yang berlaku curang di lapangan.
Selain itu, pemetaan terhadap daerah zona merah (daerah rawan konflik) sudah dilakukan oleh KPU yang menggandeng pihak kepolisian sebagai mitra dalam rangka sosialisasi dan pengamanan secara masif agar meminimalisir resiko, ” ucap Octavianus.